Pengembangan di lahan bekas hutan bukan bekas kelapa dalam
Prospek pasar yang cukup besar untuk memasok minyak makan dan bahan bakar, andalan penghasil devisa Penyakit penting diantaranya busuk pangkal batang, busuk tandan, penyakit daun di pembibitan/ tan muda, penyakit busuk tajuk
1. Busuk Pangkal Batang disebabkan Ganoderma boninense


Banyak menjadi masalah di bekas kebun kelapa, daerah serangan terus meluas. Serangan terjadi di semua fase tumbuh.
Gejala:
Serangan baru diketahui dr perubahan pada daun, spt mempunyai janur lebih banyak, warna hijau pucat/ kusam, daun tua layu, patah pd pelepahnya dan menggantung disekitar batang. Gejala di daun bukan gejala khas krn bisa disebabkan gangguan translokasi hara dan air. Gejala di daun terjadi stl serangan tergolong lanjut.
Pd pangkal batang terjadi pembusukan, di bag dalam terjadi pembusukan kering warna coklat muda dan seringkali terlihat pertumbuhan miselium. Terbentuk pula jalur demarkasi coklat gelap yg merupakan penumpukan blendok
Gejala lanjut (serangan parah) akan terbentuk badan buah (sporofor) di pangkal batang atau akar dekat batang.

internal symptoms on stem

Karpofor muda pd basal

Karpofor tua
Penularan penyakit lewat kontak akar dgn tunggul yg terinfeksi. Akar cenderung mencari bahan organik.
Sumber penyakit berasal dr batang, akar, pelepah sawit atau kelapa dalam yg membusuk akibat G. boninense. Patogen menyebar bersamaan dgn bahan organik yg mengandung patogen. Ada indikasi spora juga dpt sebagai propagul.
Kondisi lahan berdrainase jelek, gulma yg berat, pertumbuhan tanaman yg kurang baik dapat memperberat serangan, tapi ini tidak selalu berkolerasi positif
Pengendalian:
1. Membersihkan sumber infeksi
Penyiapan lahan dgn membuang sumber penyakit (bahan organik yg mengandung patogen). Untuk penanaman ulang lubang hrs bersih dr gumpalan bahan organik Membuang jauh atau membusukkan batang atau bongkahan akar tanaman yg sakit Melepaskan Trichoderma sp pada dan disekitar lubang tanam, tumpukan bahan organik
2. Mencegah penularan di kebunMembongkar tanaman yang belum terserang berat (memperlihat gejala kelayuan daun). Diperlukan monitoring berkala Meracun tanaman yg sudah bergejala layu daun, patah pelepah. Ini utk mempercepat pembusukan tanaman shg mikroorganisme antagonis dpt bekerja. Bila bisa mendeteksi serangan dini di batang, dianjurkan membuang (dikerok) bagian yg sakit sampai pd bagian kayu batang berwarna kekuningan (jaringan sehat). Luka ditutup dgn protektan, fungisida.
Busuk Tandan disebabkan Marasmius palmivorus
Mulai jadi masalah, terutama untuk tandan yg tidak bisa langsung diproses, tandan yang kotor
Gejala Serangan:
Terbentuk miselia putih atau merah jambu pd permukaan, khususnya di pangkal tandan buah atau ijuk. Patogen terus berkembang menginfeksi ke mesokarp menyebabkan buah busuk lunak, berwarna coklat dan gugur. Biasanya menyebarkan bau tengik. Bila buah yg terserang dibiarkan akan menjadi sumber penyakit thd tandan buah berikutnya. Pada infeksi lanjut akan terbentuk tubuh buah (basidiokarp) di bagian tanaman yg terinfeksi.
Buah-buah sawit yg terserang saling berlekatan shg agak menyulitkan dalam pengolahan. Bila buah yg terserang diolah maka kualitas minyaknya rendah, karena terbentuk asam lemak. Perkembangan patogen masih terus berlangsung walau sudah di penampungan

Jalinan miselium pd pangkal tandan

Basidiokarp
- Tanaman yg terlalu rimbun dan rapat
- Tingginya curah hujan
- Drainase kebun jelek
- Kotor/ penumpukan bahan organik di sekitar tandan buah
Pengendalian:
- Sanitasi (membersihkan daerah tandan dari gulma, bunga jantan/ buah yg gugur, tandan yg mati
- Penjarangan daun
- Perbaikan drainase
- Pemilihan varietas yg tidak rimbun, berdaun agak melebar
- Meningkatkan penyerbukan
3. Bercak Daun yg menyerang tanaman di pembibitan
Banyak jenis patogen yg menyerang daun selama di pembibitan. Gejala yg ditimbulkan hampir sama, perlu pemeriksaan di lab. Gejala lanjut berupa hawar (blight). Bila ada serangan mengindikasikan pembibitan dikelola kurang baik
Tidak menyebabkan kematian tanaman tetapi memperlemah bibit, memperlama perawatan di pembibitan, meningkatkan kematian bibit stl ditanaman di lapangan, menjadi sumber penyakit tanaman lain, memperlama masa TBM
Patogen yg menyerang antara lain:
Curvularia maculans
Helminthosporium geniculatum
Botryodipodia
Melanconium
Glomerella
Patogen no 3, 4, 5 hadir bersama membentuk gejala blight
Gejala serangan Botryodiplodia diawali bercak kecil tembus cahaya, kemudi-an membesar warna coklat tua dgn halo. Bila bercak-bercak bersatu daun akan mengering, bagian tengah warna jadi kelabu dgn bintik hitam yg merupakan piknidium patogen
Serangan Melanconium sp ditandai dgn timbul bercak yg jernih kemudian membesar warna coklat kebasahan. Bercak cepat meluas dan mengering dengan batas warna coklat kemerahan. Pada jaringan yg mati timbul bintik-bintik hitam
Serangan Glomerella sp ditandai bercak yg dibatasi tulang daun warna coklat kemerahan yg kemudian memanjang. Bercak dikelilingi halo kuning pucat. Pusat bercak mati, mengering dan rapuh dan akan kita temui bintik-bintik hitam merupakan aservulus patogen
Serangan Curvularia sp biasa terjadi pd daun pupus atau dua daun termuda berupa bercak bundar warna coklat muda dgn pusat yg mencekung. Bercak dpt terlihat di kedua permukaan dan menjalar membentuk bercak baru sesuai aliran air. Gejala lanjut bercak membesar, daun mengering
Serangan awal Helminthosporium sp berupa bercak kecil hijau pucat yg kemudian menjadi hijau jernih dikelilingi halo kuning pucat yg lebar. Bercak ini meluas dan dipusatnya akan berwarna coklat yg semakin lama membesar.
Perkembangan penyakit dipengaruhi oleh:
Kondisi tanaman yang lemah (tumbuh kurang subur, kekurangan hara)
Adanya luka di daun atau melemahnya jaringan daun
Kondisi tempat pembibitan yang lembab
Patogen disebarkan dalam bentuk konidia dgn bantuan angin, percikan air saat penyiraman atau hujan
Pengendalian:
Mengusahakan tanaman tumbuh subur (pemupukan dan pemberian air)
Membuang bagian daun yg terserang bila serangan masih ringan, atau menyingkirkan bibit yang sakit
Mengindari kondisi lembab di pembibitan dgn mengurangi populasi tanaman, memperbaiki drainase dan sirkulasi udara, tempat pembibitan yg lebih terbuka
Serangan Curvularia menimbulkan bercak di daun warna coklat kemerahan, dan bila berkembang warna jadi kelabu dan menyebabkan daun mengering


BUSUK JANUR (Crown disease)
Penyebab masih belum diketahui pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar